|
|
|
|
![]() |
Masjid Al Alam Marunda Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16518346_Ananda Yulizar Muhammad. |
Masjid Al Alam terletak di Jl. Marunda RT.09 / RW.01, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Masjid ini merupakan salah satu masjid kuno di Jakarta yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Konon masjid ini dibangun oleh Wali Songo saat menempuh perjalanan dari Banten ke Jawa. Karena itu, masjid ini memiliki sebutan lain Masjid Al-Auliya, atau masjid yang dibangun oleh wali Allah. Dalam kisah lain disebutkan bahwa masjid ini didirikan oleh Fatahillah dan pasukannya pada tahun 1527 M, setelah Portugis berhasil dikalahkan di Sunda Kelapa. Masyarakat sekitar meyakini bahwa masjid ini dibangun hanya dalam rentang waktu satu hari.
Masjid ini juga memiliki peran dalam perlawanan Nusantara dengan bangsa penjajah. Pada tahun 1628 – 1629 M, prajurit kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Adipati Bahurekso akan menyerang markas VOC. Sebelum penyerangan, para prajurit terlebih dahulu singgah di Marunda untuk mengatur srategi. Dari situlah muncul nama Marunda, yang merupakan singkatan dari Markas Penundaan.
Masjid Al Alam berlokasi sangat dekat dengan Rumah Si Pitung di Marunda. Dalam sejarah disebutkan bahwa Pitung sering mengunjungi masjid tersebut untuk shalat, mempelajari Islam, dll. Dalam suatu kisah disebutkan bahwa Pitung sering bersembunyi dari pasukan Belanda di lubang kecil berbentuk setengah oval di bagian kiri Masjid Al Alam. Konon, apabila Pitung bersembunyi di lubang tersebut, maka tidak akan kelihatan. Maka dari itu masjid ini juga sering disebut Masjid Si Pitung.
Arsitektur Masjid Al Alam mirip dengan Masjid Demak, namun dengan skala yang lebih kecil. Atapnya berbentuk joglo dengan empat pilar yang menopangnya. Di bagian kiri masjid terdapat sumur yang dulu digunakan untuk mencuci kaki sebelum memasuki masjid. Tongkat di tempat mimbar yang terukir melingkar seperti ular dianggap istimewa sehingga hanya digunakan setiap hari jumat unutk khutbah. Masjid ini disebutkan tidak pernah direnovasi, melainkan hanya diberikan perawatan rutin seperti mengecat tembok dan penambalan kayu-kayu yang keropos.
Dengan segala keistimewaan masjid ini dari kisah-kisah yang menyelimutinya dan juga dari tahun pembangunannya, masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Jakarta, dan pada tahun 1975 pemerintah provinsi DKI Jakarta menetapkan Masjid ini sebagai Cagar Budaya.
Sumber:
https://situsbudaya.id/sejarah-masjid-al-alam-jakarta/
http://jakarta.tribunnews.com/2018/06/04/masjid-al-alam-marunda-sejarah-asal-usul-dan-para-pendirinya
#OSKMITB2018
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |