×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Asal-usul Suatu Tempat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Jawa Barat

Puser Bumi

Tanggal 11 Aug 2018 oleh OSKM18_16018297_Chikmah .

Puser Bumi

Jika membahas tentang Cirebon pasti tidak akan terlepas dengan Gunung Jati, nama suatu daerah yang menjadi situs sejarah di Cirebon. Jika mendengar namanya mungkin yang terlintas dipikiran kita adalah pegunungan yang dipenuhi dengan pohon jati, nyaris betul hanya saja Gunung Jati bukanlah gunung melainkan bukit yang merupakan pemakaman tokoh masyarakat salah satunya yaitu Syekh Datul Kahfi dan warga sekitar. Di puncak Gunung Jati ini terdapat lubang yang dikenal dengan Puser Bumi atau warga sekitar biasa menyebutnya Wudel Bumi.  Apakah Puser Bumi itu? Untuk mengetahui Puser Bumi itu sendiri apa, baiknya kita tahu cerita asal-usul Puser Bumi ini. Cerita yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Puser Bumi ini sendiri ada dua versi, yakni sebagai berikut.

  1. Versi Pertama

Dahulu kala di sebuah daerah di pulau Jawa hiduplah para warga yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Namun, para nelayan kerap kali kesulitan untuk pulang ke daerahnya dari berlayar karena tidak adanya penanda daratan yang harus mereka tuju. Mendengar hal tersebut, Sunan Gunung Jati langsung membuat upaya untuk membantu para warga agar dapat pulang ke daerahnya dengan mudah. Sunan Gunung Jati pergi ke gunung Ciremai, beliau mengambil tanah dari puncak gunung Ciremai yang kemudian dibungkus dengan kain dan dibawanya ke daerah tersebut. Sesampainya disana Sunan Gunung Jati meletakkan tanah dari puncak gunung Ciremai di pinggir laut. Kemudian tanah yang tadi diletakan membawa daerah sekitarnya membubung tinggi menjadi sebuah bukit yang akhirnya dikenal dengan Gunung Jati atau Gunung Sembung (Gunung sambungan). Dinamakan Gunung Sembung, konon karena bukit ini memiliki hubungan keseimbangan dengan gunung Ciremai. Konon sambungan inilah yang menjadikan Cirebon aman dari gempa atau hanya mengalami dampak yang tidak begitu serius ketika terjadi gempa bumi.

 

  1. Versi Kedua

Dikisahkan dahulu kala pulau Jawa adalah rimba penuh dengan pepohonan besar dengan seluk belukar dan rawa yang membanjir. Di suatu masa pada zaman Nabi Isa, hiduplah seorang pertapa bernama Pendeta Bageral Banjir di puncak sebuah gunung yang konon merupakan gunung Ciremai. Pendeta Bageral Banjir bertapa untuk meminta ilmu Wihijing Srandil dan kesempurnaan hidup kepada Sanghyang Maha Tunggal. Tak sia-sia bertapanya, Sanghyang Maha Tunggal mengabulkan permintaannya. Namun seketika badan Pendeta Bageral Banjir terasa sangat dingin dan menggigil hingga akhirnya pingsan tak sadarkan diri. Bersamaan dengan itu tiba-tiba saja gunung Ciremai meletus, ambrol hingga bagiannya melesat melambung jauh ke angkasa dan bagian yang lain terombang-ambing di lautan.

Hingga ratusan tahun  kemudian lamanya setelah letusan tersebut salah satu bagiannya masih terombang-ambing di lautan. Hingga suatu hari seseorang bernama Syekh Datul Kahfi datang ke tempat tersebut. Diperhatikannya tempat yang ia pijak dengan seksama, didapatkanlah keyakinan bahwa benar yang sedang ia pijak adalah bagian puncak gunung Ciremai yang terpental, tempat Pendeta Bageral Banjir bertapa dulu. Langsung saja Syekh Datul Kahfi melanjutkan bertapa sebagai mana Pendeta Bageral Banjir. Hingga tiba-tiba tempat Syekh Datul Kahfi bertapa memancarkan sinar dari dalam bumi menghadap permukaan tanah pulau Jawa. Sinar itu menyorotkan sinar di tempatnya duduk dan memancar seantero jagat. Dan puncak gunung ini akhirnya diam tak lagi terombang-ambing di lautan dan dikenal dengan nama Puser Bumi.

 

Kini Puser Bumi dijadikan sebagai situs sejarah yang tidak sembarang orang dapat melewati pagar pembatasnya untuk melihat leih dekat dan jelas. Pagar pembatas hanya dibuka untuk tamu dan tokoh penting yang ingin kesana dan sudah mendapatkan izin dan pendampingan dari pihak sana sendiri. Dan Puser Bumi sendiri kerap kali dihiasi menyan pada pinggir-pinggirnya. Adapun dari dua versi cerita tadi tidak untuk dibanding-bandingkan ya pastinya, itu adalah salah satu tanda kayanya budaya Indonesia. Dua versi cerita untuk sebuah tempat yang sama, Indonesia memang kaya akan budayanya.

 

Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/1106941/29/syekh-nurjati-dan-legenda-puser-bumi-gunung-jati-1462703457/13

http://mesanint.blogspot.com/2013/01/mitos-puser-bumi-di-gunung-jati-cirebon.html?m=1

#OSKMITB2018

 

DISKUSI


TERBARU


Prajurit Pemana...

Oleh ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU | 18 Oct 2025.
Prajurit pemanah

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. P...

Pasukan pemanah...

Oleh ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU | 18 Oct 2025.
Pasukan pemanah

Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasep...

Kirab agung mil...

Oleh ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU | 18 Oct 2025.
Pertunjukan pusaka & pasukan

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

PANURUNG: Pasuk...

Oleh ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU | 18 Oct 2025.
Prajurit Kerajaan Nusantara

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

sate ayam madur...

Oleh Sadaaaa | 15 Oct 2025.
Makanan

soto ayam adalah makanan dari lamongan

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...