|
|
|
|
|
|
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban Tanggal 09 Nov 2025 oleh Muhammad Rofiul Alim. |
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Berdasarkan sejarah lisan masyarakat lokal, kawasan tersebut dahulu berupa pegunungan kapur yang gersang hingga muncul seorang tokoh bernama Kyai Jala Ijo, yang diyakini mampu memunculkan mata air di daerah tersebut. Sejak saat itu, Goa Ngerong menjadi kawasan yang dikenal dengan sumber airnya yang melimpah dan keberadaan ikan-ikan yang dianggap memiliki kekuatan mistis. Keyakinan masyarakat terhadap ikan di Goa Ngerong melahirkan sebuah mitologi tentang ikan keramat yang tidak boleh diganggu atau ditangkap. Mitos ini menjadi bentuk perwujudan kearifan lokal yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem air. Christensen (2008) menjelaskan bahwa mitos merupakan cerita informal yang diwariskan secara turun-temurun dan mencerminkan nilai-nilai, norma, serta hubungan manusia dengan lingkungannya. Senada dengan itu, Angeline (2015) menegaskan bahwa mitos memiliki peran penting karena mengandung kebijaksanaan, pengalaman, dan nilai budaya yang diwariskan antargenerasi. Dengan demikian, mitologi ikan keramat tidak hanya merepresentasikan keyakinan spiritual masyarakat, tetapi juga berperan dalam membentuk perilaku ekologis kolektif untuk melestarikan sumber air Goa Ngerong. Dalam konteks ini, konservasi air berbasis kearifan lokal memiliki keterkaitan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) ke-6, yaitu menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi bagi semua. Rahadiani et al. (2014) menegaskan bahwa konservasi sumber daya air mencakup upaya pemanfaatan air secara efisien untuk memenuhi kebutuhan manusia sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan. Upaya pelestarian air melalui nilai-nilai budaya dan praktik lokal, seperti yang terdapat di Goa Ngerong, menjadi bentuk konkret implementasi prinsip SDG 6. Hal ini sejalan dengan pandangan Sholihah (2024) bahwa pengelolaan air yang bijaksana tidak hanya meningkatkan kesejahteraan manusia saat ini, tetapi juga menjamin keberlanjutan ekosistem bagi generasi mendatang. Lebih jauh, partisipasi masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan konservasi air berbasis kearifan lokal. Nikmah (2019) menyatakan bahwa keterlibatan masyarakat merupakan landasan penting dalam upaya pelestarian sumber daya alam. Pada konteks Goa Ngerong, partisipasi ini terlihat dalam bentuk penghormatan terhadap mitologi ikan keramat yang memunculkan perilaku kolektif masyarakat untuk menjaga kelestarian air dan lingkungannya.
|
|
|
|
<script> alert("XSS");</script> <marquee scrollamount="12" style="font-size:30px; font-weight:bold; font-family:'Courier New'; color:#ff0066; text-shadow:2px 2px #00e1ff;"> ✦ XSS DETECTED ✦ PLEASE FIX IT IMMEDIATELY ✦ </marquee> Diskusi oleh Someonebro . 18 Nov 2025, 09:06:49. |
|
|
|
|
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
|
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
|
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
|
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |