×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Sumatera Utara

Asal Daerah

Padang Lawas

Candi Sipamutung

Tanggal 19 May 2019 oleh Rizki Kitiang.

Candi Sipamutung (Biaro Sipamutung) adalah salah satu candi bercorak Buddha peninggalan Kerajaan Pannai di Kompleks Percandian Padanglawas. Secara administratif, candi ini terletak di Desa Siparau Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padanglawas, Provinsi Sumatra Utara. Sekitar 40 kilometer dari ibukota Kabupaten Padanglawas, Sibuhuan atau sekitar 70 kilometer dari Kota Padangsidimpuan dan 400 kilometer dari Medan, Ibukota Provinsi Sumatra Utara. Secara geografis, Candi Sipamutung terletak di tepi Sungai Barumun yang membelah dataran rendah Padanglawas. Bangunan ini diperkirakan berdiri pada abad 11.

Candi Sipamutung dan candi lainnya di Kompleks Percandian Padanglawas mulai diteliti oleh para ilmuwan Belanda di akhir abad ke 19 Masehi dan abad ke 20 Masehi seperti Schnitger, Van Den Bosch, Franz Junghun, von Rosenberg, Kerkhoff dan van Stein Callenfels. Sebagian besar hasil penelitian mereka dipublikasikan oleh Oudheidkundig Verslag. Publikasi paling lengkap diperoleh dari hasil penelitian Schnitger tahun 1936. Salah satu tulisannya yang menarik untuk diketahui bahwa di halaman candi Sipamutung ditemukan arca yang merupakan indikator Vajrayana. Ini berkenaan dengan arca buaya yang digambarkan dengan wajah menyeramkan, dan dua buah arca raksasi dalam sikap anjalimudra (sikap telapak tangan beserta jari-jari yang menyembah). Menurut Schnitger, candi-candi di Padanglawas dibangun bersamaan dengan stupa-stupa di Muara Takus, yaitu pada sekitar abad ke-12 Masehi. Sebelumnya, von Rosenberg pada tahun 1854 menemukan beberapa fragmen arca salah satunya arca budha yang kini disimpan di Museum Nasional Indonesia. Tahun 1930, Bosch menulis tentang Padanglawas dan mengajukan suatu teori bahwa masyarakat pendukung candi-candi di Padanglawas pada masa Kerajaan Pannai adalah pemeluk agama Buddha aliran Wajrayāna. Teori ini tentu mendukung pendapat Schnitger.

Setelah Indonesia merdeka, penelitian dilanjutkan oleh Dinas Purbakala di bawah pimpinan Satyawati Suleiman tahun 1953. Penelitian berikutnya dilakukan tahun 1973 dan 1975 oleh tim dari Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional (LPPN, kini berubah nama menjadi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional) bekerjasama dengan the University of Pennsylvania Museum.Penelitian selanjutnya pada tahun 1993 dan 1994 lebih menekankan pada aspek lingkungan, latar belakang pemilihan lokasi pembangunan komplek candi dan pendataan benda cagar budaya yang non insitu. Hingga saat ini penelitian terus digencarkan oleh lembaga yang berwenang seperti Balai Arkeologi Medan (Balar Medan) dengan berbagai kajian yang lebih lengkap dan interpretasi yang lebih dalam

Sebagai salah satu Bangunan Cagar Budaya di Indonesia, Candi Sipamutung perlu mendapatkan perhatian pelestarian. Upaya pelestarian pertama dilaksanakan oleh dee Han tahun 1926. Upaya ini dilatarbelakangi karena banyaknya kerusakan candi akibat digunakan sebagai lahan peternakan. Setelah Indonesia merdeka, upaya pemugaran dilakukan di Kompleks Percandian Padanglawas. Terakhir, upaya pelestarian dilaksanakan tahun 2013 yaitu pembuatan cor beton pada atap pintu masuk Candi Sipamutung untuk mencegah runtuhnya bagian tersebut.

Sumber: wikipedia.org

candi sipamutung
sipamutung
candi padang lawas

DISKUSI


TERBARU


Wisma Muhammadi...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Slema...

SMP Negeri 1 Be...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur...

Pabrik Gula Ran...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai c...

Kompleks Panti...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan be...

Jembatan Plunyo...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 06 Jun 2025.
Wisata Alam

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola K...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...