×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Provinsi

Jawa Tengah

Kayon Sekar Jagad

Tanggal 13 Oct 2017 oleh hallowulandari .

Gunungan adalah sebuah gambar wayang yang menyerupai gunung. Di bawah gunungan ini terlihat gambar pintu gerbang yang dijaga oleh dua raksasa yang memegang pedang dan juga perisai, gunungan ini memperumpamakan sebuah pintu gerbang istana sewaktu wayang main, gunung ini dipergunakan sebagai istana.
 
Di sebelah atas gunungan terdapat sebuah pohon kayu yang dibelit seekor ular besar dan juga berbagai binatang hutan. Gambar di dalam gunungan ini keseluruhannya melukiskan sebuah keadaan di dalam hutan. Menurut riwayatnya, gunungan ini melambangkan keadaan dunia serta isinya.
 
Sebelum wayang dimainkan, gunungan-gunungan ini ditancapkan di tengah-tengah kelir dengan cenderung sedikit ke kanan, yang berarti lakon wayang belum dimulai. Sesudah wayang ini mulai dimainkan, maka gunungan-gunungan ini akan dicabut dan dijajarkan di sebelah kanan. Gunungan ini juga dipakai sebagai sebuah pertanda akan bergantinya cerita atau lakon, untuk melakukan keperluan ini gunungan tersebut akan ditancapkan di tengah-tengah.
Selain itu gunungan juga digunakan untuk memperumpamakan api dan angin dengan cara membalikan gunungan, warna balikan gunung ini yaitu berwarna merah, warna inilah yang memperumpamakan sebuah api, dan hanya warna merah inilah yang dapat dilihat dari depan kelir.
 
Gunungan juga sering digunakan untuk memperumpamakan rimba dan dimainkan di waktu adegan perampogan (menggambarkan para tentara siap siaga dengan berbagai macam senjata). Dalam adegan ini, seorang dalang akan menyampaikan ucapan dari berbagai macam pelaku yang di dalam keseluruhannya merupakan dialog antar perjurit, misalnya mengenai buruknya keadaan jalan. Maka akan ditempuhlah jalan itu dengan cara menebangi pohon-pohon dan memperbaiki jalan tersebut agar dapat dilewati oleh perjurit-perjurit. Gununganlah yang ditempuh oleh rampogan untuk memperumpamakan dilaluinya hutan. Seselesainya cerita, gunungan kemudian ditancapkan lagi di tengah-tengah kelir yang menandakan bahwa ceritanya sudah tamat.
 
Penggunaan gunungan ini yaitu untuk menandakan adanya pergantian sebuah cerita atau babak baru seperti sesudah gunungan dipasang di tengah, maka seorang dalang dengan singkat akan menyampaikan ucapan mengenai cerita yang baru saja selesai dimainkan atau mengenai babak cerita yang baru akan dimulai.
 
Para penonton sementara itu bisa mengkhayalkan kejadian-kejadian didalam cerita yang demikian hidupnya diuraikan oleh seorang dalang. Kemahiran seorang dalang dalam menyampaikan sebuah isi cerita dapat mempesona para penonton. Itulah kenyataan yang ada didalam pewayangan.
 
Sumber: http://www.kamerabudaya.com/2016/11/mengenal-macam-macam-dan-arti-dari-kayon-atau-gunungan-di-pewayangan.html

DISKUSI


TERBARU


Wisma Muhammadi...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Slema...

SMP Negeri 1 Be...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur...

Pabrik Gula Ran...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai c...

Kompleks Panti...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan be...

Jembatan Plunyo...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 06 Jun 2025.
Wisata Alam

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola K...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...