|
|
|
|
![]() |
Rangai Tanggal 31 Jan 2018 oleh Riani Charlina. |
Kue Rangai merupakan salah satu makanan rumahan yang sering dihidangkan sebagai makanan ringan dirumah-rumah orang Melayu Bangka Belitung, oleh karena itu kue ini termasuk kue yang jarang dijual. Beberapa daerah di Indonesia pada dasarnya juga memiliki kesamaan dengan kue Rangai sebagai salah satu kuliner tradisionalnya seperti kue Rangi dari Betawi di Jakarta atau kue Rangai di Kalimantan Selatan. Bahkan kue tradisional yang satu ini juga memiliki kesamaan dengan kue tradisional di negara Brazil yang biasa disebut coconut pancake atau manioc (tapioca) pancake. Meskipun demikian, terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik dari segi bentuk, pengolahan adonan, bahkan perbedaan isian kue. Misalnya seperti Manioc Pancake, isi kuenya adalah mentega atau keju sementara Kue Rangai berisi campuran kelapa parut dan gula merah.
Di Pulau Bangka, ada juga yang menyebut Kue Rangai dengan Kue Rangi. Di Bangka Barat, kue ini disebut dengan Tompek Ambor. Sebagai kue tradisional, kue Rangai dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang banyak tersedia di lingkungan masyarakat Bangka Belitung. Oleh karena itu tepung sagu sebagai bahan utama untuk membuat kue Rangai biasanya yang digunakan adalah tepung sagu yang terbuat dari pohon rumbia (Metroxylon sagu). Akan tetapi pada saat ini masyarakat lebih sering menggunakan tepung sagu yang terbuat dari singkong yang banyak dijual di dalam kemasan. Selain tepung sagu, untuk membuat kue Rangai juga dibutuhkan kelapa parut dan gula aren sebagai bahan isian. Kelapa merupakan tanaman yang juga banyak tumbuh di Pulau Bangka dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Bangka Belitung baik untuk membuat makanan maupun untuk pengobatan.
Bahan:
Untuk membuat Kue Rangai, kelapa yang dibutuhkan adalah kelapa muda. Sementara itu tanaman aren atau biasa disebut kabung oleh masyarakat Bangka Belitung banyak dijumpai di hutan-hutan Bangka Belitung. Gula aren atau Gula Kabung yang terkenal di Pulau Bangka adalah gula kabung dari daerah Cambai Kabupaten Bangka Tengah. Untuk membuat gula aren yang bagus kualitasnya konon masyarakat Cambai hanya menggunakan tanaman aren yang berjenis betina/perempuan yang masih muda. Hal ini pada dasarnya terkait dengan mitos yang hidup dalam masyarakat Desa Cambai.
Cara Pembuatan:
Proses pembuatan kue Rangai sangat sederhana, sesederhana bahan yang digunakan untuk membuatnya. Proses pertama adalah dengan membuat bahan isi yang terdiri dari parutan kelapa dan gula merah biasa disebut inti kelapa. Selanjutnya dilakukan pembuatan kulit kue Rangai dengan cara menaburkan sagu ke kuali yang permukaannya datar/ceper yang telah dipanaskan tanpa minyak sambil sedikit dipercikkan air garam. Sagu yang ditaburkan akan lengket dan melebar, namun untuk menjaga agar adonan tidak hangus maka api yang digunakan harus kecil. Setelah matang, kue dadar diisi dengan inti kelapa kemudian digulung dan siap disajikan. Meskipun kue Rangai merupakan kue yang sederhana, namun kue ini nyatanya merupakan bagian dari kekayaan budaya masyarakat Bangka Belitung.
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |