×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

kuliner

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Sulawesi Utara

Asal Daerah

MInahasa

Lolitu Rinca - Minahasa - Sulawesi Utara

Tanggal 26 Feb 2018 oleh Isni .

Lolitu Rinca adalah salah satu makanan tradisional yang ada di Minahasa khususnya etnis Tontemboan yang berdomisili di wilayah kecamatan Tareran terutama di desa Suluun Raya. Asal-usul Nama kuliner Lolitu Rinca ini diangkat berdasarkan nama bahan yang digunakan yaitu Lolitu dan Rinca.

Lolitu atau kacang panjang adalah satu jenis sayuran yang ditanam warga di halaman atau kebun dekat rumah, sehingga para ibu mudah merawat, menemukan dan mengambilnya, karena pada jaman dahulu aktivitas masyarakat di pasar tidak setiap hari.

Masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gisi mereka diupayakan dengan memanfaatkan alam lingkungan yang ada dan dengan tanaman atau tumbuhan yang mudah tumbuh dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk panen seperti tanaman sayur kacang panjang atau Lolitu.

Disamping itu buah atau sayuran yang dihasilkan bertahap, sehingga secara bertahap pula mereka mengambilnya (tidak setiap hari).

Rinca atau ikan putih kering/diasap adalah salah satu jenis ikan laut (berukuran kecil) yang diolah oleh para nelayan ketika musimnya (kalau tidak musim ikannya tidak akan muncul dipermukaan laut).

Pekerjaan mengeringkan ini banyak dilakukan oleh nelayan yang ada di teluk Amurang dan sekitarnya dalam wilayah Minahasa Selatan.

Ikan kering ini diminati oleh masyarakat yang ada dipegunungan (jauh dari laut) karena dapat disimpan beberapa waktu lamanya dan dapat digunakan sewaktu-waktu.

Para petani atau warga masyarakat yang hendak ke kebun untuk bekerja seharian (pagi hingga sore) biasanya membawa bekal makanan. Salah satu jenis makanan yang sering dibawa sebagai lauk-pauk adalah Lolitu Rinca, karena jenis masakan ini telah disatukan sayur dan ikannya yang dimakan dengan nasi jagung (nasi Milu) atau ubi rebus. 

Makanan ini bukan hanya untuk bekal bagi para petani tetapi disajikan juga dalam aktifitas masyarakat yang berkumpul seperti acara rumpun keluarga, acara duka dan hajatan lainnya. Tidak ada pantangan bagi masyarakat yang mengkonsumsi makanan ini baik tua atau muda (selain anak balita), laki-laki atau perempuan. Jenis makanan ini dapat disajikan dan dikonsumsi orang kapan saja baik pada pagi sebagai sarapan, makan siang ataupun pada malam hari.

Lolitu Rinca sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Minahasa umumnya terutama di wilayah Minahasa Selatan, namun tidak ada catatan pasti dan informasi kapan jenis masakan ini mulai hadir dalam khasanah kuliner warga Minahasa. Sebagaimana keterangan dari para informan terutama para pelaku /pembuat jenis masakan ini mengungkapkan bahwa jenis makanan Lolitu Rinca sudah ada sejak dahulu dalam arti puluhan tahun silam atau dalam beberapa tahapan generasi sampai sekarang. Cara membuat Lolitu Rinca tergolong mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja karena bahan-bahannya sederhana.

Bahan utamanya adalah

  • Lolitu dan
  • Rinca kemudian dilengkapi dengan bumbu/rempah yaitu
  • daun bawang (lalaina lansuna)/bawang merah (lansuna raindang) dan
  • bawang putih (lansuna kulo), cabai (marisa),
  • garam (asin) dan
  • minyak (lana weru).

 

  1. Cara Membuat:
  2. Bumbunya ditumis ,
  3. setelah harum dimasukan Rinca yang telah digoreng terlebih dahulu (bisa juga tidak digoreng)
  4. kemudian masukkan sayur Lolitu dan dimasak hingga matang.
  5. Siap disajikan dengan ubi rebus atau nasi milu/jagung.

 

Sumber:

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=7085

DISKUSI


TERBARU


Wisma Muhammadi...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Slema...

SMP Negeri 1 Be...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur...

Pabrik Gula Ran...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai c...

Kompleks Panti...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan be...

Jembatan Plunyo...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 06 Jun 2025.
Wisata Alam

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola K...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...