×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Perkawinan lari

Provinsi

Sumatera Utara

MANGALUA

Tanggal 13 Aug 2018 oleh Healthy Febriana.

Kawin Lari ( Mangalua )

Pada umumnya Perkawinan orang batak ada yang diakui 

1.    Kawin dengan Adat

2.    Kawin Lari ( Mangalua )

 

Saat ini banyak orang-orang muda yang terlalu malas untuk melalukan perkawinan adat Batak. Karena adatnya yang sangat ribet. Para pemuda pemudi saat ini lebih memilih resepsi daripada kawin adat.

Dalam adat batak juga ada yang namanya Kawin Lari ( Mangalua ) biasanya terjadi karena pihak keluarga laki-laki yang disebut Panitua dengan pihak keluarga perempuan (Panitua), tidak ada kesepakatan antara jumlah Mahar (Tuhor) yang diserahkan keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan maka di suruh lah kawin lari (Mangalua), karena kedua pemuda-pemudi sudah saling mencintai. Dalam perkawinan dengan adat harus ada Mahar (Tuhor) yang disepakati terlebih dahulu. Dalam budaya batak mahar yang diberikan dari laki-laki ke perempuan menentukan status sosial. Semakin besar mahar yang diberikan semakin besar apresiasi yang diterima.

Panitua dari pihak laki-laki dan Panitua pihak perempuan tidak mengetahui secara umum, namun orang tua dari pihak laki-laki maupun perempuan menyetujui perkawinan tersebut, dan ini pada umumnya terjadi malam hari dimana laki-laki datang kerumah perempuan untuk dibawa kerumah keluarga laki-laki dan diberitahukan kepada Pengurus Gereja atau Pendeta.

Laki-laki dan Perempuan atau calon pengantin diberkati di Gereja oleh Pendeta dan jemaat Gereja. Namun hanya disahkan oleh agama. Acara pernikahan hanya bisa resepsi setelah di sahkan oleh gereja yang namanya mamasu-masu. Mereka belom sah dalam adat Batak karena belom kawin secara adat. Artinya pasangan yang mangalua (kawin lari) belom boleh menyelenggarakan upacara adat apapun dan menerima adat yang berhubungan dengan kehidupannya. Pengantin mangalua baru bisa mendapatkan hak tersebut apabila sudah menyelenggarakan pesta mangadati

 

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Wisma Muhammadi...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Slema...

SMP Negeri 1 Be...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur...

Pabrik Gula Ran...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai c...

Kompleks Panti...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan be...

Jembatan Plunyo...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 06 Jun 2025.
Wisata Alam

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola K...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...