×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Upacara Adat

Provinsi

Jawa Barat

Makna Tingkeban dan Perlengkapannya

Tanggal 06 Aug 2018 oleh Oskm18_19718011_Gevani Putri.

Tingkeban atau yang sering disebut oleh orang-orang syukuran 7 bulanan ini adalah sebuah upacara yang dilaksanakan oleh perempuan atau seorang ibu yang sedang mengandung 7 bulan. Upacara ini disarankan dilaksanakan pada saat bulan Hijriyah khususnya pada tanggal 7, 17, dan 27.

Tujuan atau maksud dari upacara Tingkeban ini adalah agar bayi yang sedang dikandung oleh sang ibu dan juga ibu yang sedang mengandung ibu itu sehat dan juga selamat saat nanti melahirkan. Intinya upacara ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kita kepada Tuhan.

Mungkin jaman sekarang sudah sedikit yang melakukan tradisi ini. Ada yang memilih untuk memang tidak melakukan upacara ini atau juga mungkin menggantinya dengan acara lain. Sebenarnya acara ini hanya sebuah tradisi atau kebudayaan Jawa dan Sunda yang memang tidak diwajibkan untuk dilakukan. Tapi mungkin di beberapa keluarga yang sifat kebudayaannya masih sangat kental, mereka pasti akan melakukan upacara ini sebagai salah satu proses budaya menuju kelahiran sang anak.

Di dalam upacara ini ada beberapa barang-barang atau perlemgkapan yang dibutuhkan untuk melengkapi proses upacara ini. Disini akan dijelaskan beberapa perlengkapan dan juga makna dari masing-masing perlengkapan, yaitu:

  1. Kembang Jambu (mayang) yang berarti “ingin” atau ingin anaknya nanti harum seperti harumnya kembang jambu itu.
  2. Bunga 7 warna yang berarti melambangkan 7 hal yaitu, hidup, kekuatan, penglihatan, omongan, keinginan, dan pendengaran.
  3. Ayakan yang berarti ilmu yang dimiliki oleh kita, harus bisa memilih mana yang baik dan bermanfaat, maja juga yang buruk.
  4. Kelapa Gading yang digambarkan oleh tokoh wayang Srikandi dan Arjuna yang memiliki makna anaknya nanti menjadi anak yang penurut, cantik atau ganteng, dan jug kulitnya seperti kulit kelapa gading yang berwarna kuning.
  5. Belut yang melambangkan agar nanti saat proses melahirkan akan lancar.
  6. Rujak Kanistren mengandung lambang segala kesulitan dan pahitnya hidup harus diajarkan kepada anaknya. Rujak ini nantinya akan dibagikan oleh sang ibu kepada tamu atau kerabat sekitar, dimana rujak ini terdapat 2 rasa, yaitu pedas dan tidak pedas. Pada saat dibagikan apabila rujaknya pedas maka anaknya berkelamin laki-laki, jika tidak pedas maka anaknya berkelamin perempuan.

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Ikan Tongkol Sa...

Oleh Deni Andrian | 10 Sep 2025.
Makanan

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya ga...

Peda bakar samb...

Oleh Deni Andrian | 10 Sep 2025.
Makanan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 b...

tes

Oleh Reog Dev | 09 Sep 2025.
tes

tes

Tradisi MAKA

Oleh Aji_permana | 28 Jun 2025.
Tradisi

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa...

Wisma Muhammadi...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Slema...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...