×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Kepulauan Riau

Singgang Ikan - Bintan - Kepulauan Riau

Tanggal 23 Feb 2018 oleh Naufalrasyid .

Singgang adalah salah satu makanan tradisional yang terdapat di daerah Kabupaten Bintan, makanan ini tidak hanya sekedar makanan tradisional tetapi telah menjadi brand terhadap ciri khas daerah ini dalam bidang wisata kuliner.
 
Setiap pengunjung yang datang ke daerah Bintan pasti akan mencari singgang yang berasal dari daerah ini seperti dari Kijang dan Kawal karena nilai rasa yang terdapat di daerah ini memiliki ciri khas dan rasa yang lebih nikmat dibandingkan dengan singgang ditempat penjualan lainnya. 
 
Rasanya tidak lengkap jika berkunjung ke daerah Bintan jika tidak men cicipi makanan tradisional tersebut. Secara umum bahan dasar untuk membuat singgang tersebut adalah dari ikan. Namun bukan bearti hanya dari bahan itu saja, tetapi masih banyak perlengkapan yang harus disiapkan jika ingin memasak singgang tersebut. 
 
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengolah makanan tradisional singgang sebenarnya sangat sederhana, tidak memerlukan terlalu banyak campuran atau bumbu-bumbu. 
 
Adapun bahan utamanya adalah ikan. Tidak semua jenis ikan enak dibuat makanan sindang ini tetapi ikan yang dibuat dapat dari jenis ikan belanak, terubuk, selangat, dang parang. 
 
Sedangkan bumbunya adalah: 
- 2 ulas bawang merah 
- 1 ulas bawang putih 
- 1 ruas halia 
- 1 genggam lada kecil 
- 2 cangkir asam jawa 
- Garam secukupnya 
 
Bahan-bahan tersebut sangat mudah di dapat dan biasanya selalu tersedia dalam setiap rumah tangga, demikian juga jenis-jenis ikan yang digunakan umunya ikan yang selalu dijual di pasar atau ikan yang selalu dapat ditangkap oleh nelayan setempat sehingga tidak menyulitkan dalam mengolah makanan tersebut. 
 
Setelah semua bahan terkumpul maka pertama-tama dilakukan adalah membersihkan ikan tersebut, ikan disiangi dengan bersih dan di siram dengan air. Kemudian bawang merah dan bawang putih diiris. Lada kecil dibuang tangkalnya. 
 
Setelah itu siapkan tempat memasak dapat menggunakan kayu api atau kompor. Pada zaman dahulu umumnya setiap rumah tangga hanya memasak dengan kayu api sehingga pembakaran dapat dengan sempurna sehingga masakan juga lebih lezat. 
 
Setelah api dinyalakan dan diletakkan periuk yang digunakan sebagai tempat memasak lalu masukkan asam jawa ke dalam periuk, lalu masukkan halia, setelah itu ikan yang telah dibersihkan juga turut dimasukkan sesuai dengan ketersediaan atau keinginan berapa ekor yang akan dimasak semua tergantung pada bumbu atau keinginan sang pemasak, lalu masukkan garam secukupnya, jika ingin ditambahkan dengan penyedap rasa juga bisa sesuai dengan selera atau keinginan.
 
Pastikan semua bumbu telah dimasukkan ke dalam periuk lalu tunggu hingga mendidih. Setelah beberapa lama maka masakan akan mendidih dan siap untuk dihidangkan sebagai lauk saat makan siang atau malam hari. Makanan ini sangat digemari dan menjadi makanan pavorit bagi keluarga di daerah Bintan dan sekitarnya. 
 
Setelah beberapa lama maka masakan akan mendidih dan siap untuk dihidangkan sebagai lauk saat makan siang atau malam hari. 
 
Sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=1766

DISKUSI


TERBARU


Wisma Muhammadi...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Slema...

SMP Negeri 1 Be...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur...

Pabrik Gula Ran...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai c...

Kompleks Panti...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan be...

Jembatan Plunyo...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 06 Jun 2025.
Wisata Alam

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola K...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...