|
|
|
|
![]() |
Tempat Bersejarah Kalijaga Monyet, Peninggalan Walisongo di Cirebon Tanggal 12 Aug 2018 oleh Oskm18_16318020_marcelia Krista. |
Kalijaga Monyet adalah salah satu tempat bersejarah yang ada di Kota Cirebon. Dinamakan Kalijaga Monyet karena petilasan ini adalah peninggalan Sunan Kalijaga dan ditempat ini banyak monyet. Bangunan ini dibuat oleh Sunan Kalijaga disaat ia tinggal di daerah Cirebon. Dahulu kala, tempat ini di kelilingi oleh hutan belantara namun saat ini hanya tersisa hutan yang tidak terlalu besar. Di tempat ini kita bisa menemukan banyak monyet yang bebas berkeliaran dan menjadi hiburan bagi para pengunjung. Salah satu dari monyet tersebut dulunya ada yang albino atau berwarna putih namun sekarang sudah tidak ada. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat asli, monyet ini adalah jelmaan dari murid-murid Sunan Kalijaga yang melanggar perintah untuk sholat Jumat. Sunan Kalijaga memergoki para muridnya justru memancing ikan di sungai yang berada tak jauh dari petilasan, Sunan Kalijaga kecewa dan berkata bahwa kelakuan mereka sama saja seperti binatang. Setelah mengatakan demikian, mereka semua berubah menjadi monyet. Monyet ini dipercaya bahwa jumlahnya tidak akan berkurang dan bertambah.
Di dalam petilasan ini terdapat beberapa makam yang berada didalam suatu ruangan yang dikunci. Ruangan tersebut hanya dibuka pada acara-acara tertentu saja. Banyak orang yang percaya bahwa makam tersebut salah satunya adalah makan Sunan Kalijaga, namun sampai saat ini belum ada yang mengetahui secara pasti dimana makam Sunan Kalijaga yang sebenarnya karena ia sering bepergian ke beberapa daerah yang ada di Indonesia. Penjaga petilasan mengatakan bahwa makam tersebut adalah makan keturunan langsung Sunan Kalijaga. Petilasan ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang ingin berziarah atau sekedar berwisata.
Bangunan ini tak luput dari budaya Cirebon yang memakai bata merah sebagai bahan bangunannya. Beberapa bagian dari bangunan ini masih memakai bata merah asli namun ada juga yang sudah dipugar dan diganti dengan bata baru. Penjaga mengatakan bahwa pihak mereka merasa sulit dalam mendapatkan biaya untuk memperbaiki bangunan petilasan ini dikarenakan prosedur pembuatan dan pengajuan proposal kepada pemerintah yang bisa dikatakan sangat sulit dan ribet. Maka dari itu penjaga berinisiatif untuk memugar bangunan ini dari uang yang ia miliki sendiri dibantu dengan uang hasil sumbangan yang diberikan dari orang yang berkunjung ke petilasan ini.
Di petilasan ini terdapat beberapa sumur keramat yang dulunya dipakai Sunan Kalijaga. Sumur tersebut saat ini sudah di pagar sehingga tidak ada orang yang bisa bebas mengambil air dari sumur tersebut. Tapi pada saat-saat tertentu, sumur tersebut akan digunakan untuk berwudhu. Disekitar petilasan ini pula terdapat sungai besar yang tidak jarang meluap disaat hujan besar datang dan menyebabkan banjir besar. Dan disaat hari besar tertentu seperti muluddan, halaman petilasan ini akan ramai dengan penjual yang berjualan berbagai macam benda. Biasanya jika sudah ramai, jalanan akan ditutup atau dialihkan jika tidak maka akan terkena macet.
#OSKMITB2018
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |