×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tarian

Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

Asal Daerah

Yogyakarta

TARI BEKSAN LAWUNG AGENG, TARIAN TRADISIONAL KERATON YOGYAKARTA

Tanggal 28 Oct 2017 oleh Admin Budaya .

Tari Beksan Lawung Ageng atau yang kerap disebut juga Tari Beksan Lawung merupakan tarian tradisional yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Tarian ini pada umumnya akan dibawakan oleh 16 orang penari yang keseluruhannya adalah laki-laki dan terdiri dari 2 orang botoh, 4 orang jajar, 4 orang pengampil, 4 orang lurah, dan 2 orang salaotho.

Menurut sejarahnya, salah satu tarian beksan ini diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atau Pangeran Mangukubumi di tahun 1755-1792. Beksan ini diilhami dalam keadaan di mana ada kegiatan para prajurit sebagai abdi dalam raja selalu mengadakan latihan watangan. Latihan watangan ini sendiri merupakan latihan ketangkasan berkuda dengan membawa sebuah watang atau lawung, yakni sebuah tongkat panjang yang ukurannya sekitar 3 meter dengan ujungnya yang tumpul, serta silang menyodok untuk menjatuhkan lawan. Tari Beksan Lawung Ageng ini adalah bentuk usaha dari sang Sultan dalam mengalihkan pehatian penjajah Belanda terhadap kegiatan para prajurit di Kraton Yogyakarta. Pada saat itu dalam suasana perang dan sultan harus mengakui serta tunduk terhadap segala kekuasaan Belanda di Kasultanan Yogyakarta. 

Sultan harus patuh terhadap segala perintah maupun peraturan yang sudah ditentukan, termasuk dilarangnya latihan keprajuritan dengan memakai senjata. Karena hal itu sang Sultan mengalihkan olah keprajuritan tersebut ke dalam bentuk besan, yakni Beksan Lawung. Melalui Tari Beksan Lawung inilah sang sultan berusaha untuk membangkitkan sifat dari kepahlawanan prajurit kraton di masa perang tersebut.

Tari Beksan Lawung Ageng ini merupakan tarian yang menunjukkan keberanian dan juga semangat. Oleh sebab itu tema yang dipakai pada Tari Beksan Lawung umumnya bertemakan kepahlawanan. Tarian Beksan ini berisi sindiran-sindiran secara halus sebagai bentuk ungkapan rasa tidak senang dari sultan terhadap para pembesar-pembesar Belanda di Kraton Yogyakarta. 

Selain itu Beksan lawung ini diangkat sebagai tarian ritual Wakil Sultan di dalam upacara perkawinan putra dan putrinya. Hal ini tentunya bukan semata-mata sebagai wakil yang wedang, namun juga wakil kawruh urip yang harus dicerna oleh kedua mempelai melalui keseluuruhan pagelaran. 

Hakekat yang terkandung dari pesan ini secara transparan diutarakan melalui lagon di awal pertunjukan Tari Beksan Lawung untuk petuah dari Sang Sultan mengenai perkawinan yang akan diakhiri dengan simbol kesuburan. Di dalam Bekasn Lawung, laki-laki akan disimbolkan dengan tongkat atau lawung, sedangkan untuk perempuan akan dilambangkan dengan tanah. Tanah ini sebagai bumi kerap disebut ibu pertiwi sebagai lambang perempuan.

Tari Beksan Lawung Ageng, D.I. Yogyakarta

 

Referensi: http://www.kamerabudaya.com/2017/10/tari-beksan-lawung-ageng-tarian-tradisional-keraton-yogyakarta.html

DISKUSI


TERBARU


Wisma Muhammadi...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Slema...

SMP Negeri 1 Be...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur...

Pabrik Gula Ran...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai c...

Kompleks Panti...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 07 Jun 2025.
Cagar Budaya

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan be...

Jembatan Plunyo...

Oleh Bernadetta Alice Caroline | 06 Jun 2025.
Wisata Alam

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola K...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...